Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa ...yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.
kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari.....
Lembut....tapi bijak, tegas, dan kuat.. harus ada pada diri setiap manusia apalagi wanita. Kelembutan itu penyejuk hati dalam kehidupan.
Siapa tak suka pada kelembutan yang menenangkan jiwa....membahagiakan hati. Tidak kira dia lelaki atau perempuan.
Perempuan perlukan lelaki yang lembut, tapi lelaki yang lembut hati dan jiwa, perilaku, ucapan, dan perbuatan....
Nabi Muhammad SAW seorang yang lembut pada isteri, anak, sahabat, maupun pada orang yang jahat kepada Baginda.
Dengan kelembutan, lelaki bisa jadi perwira sejati
Dengan kelembutan,wanita akan menjadi bidadari
Dengan kelembutan, lelaki bisa meratukan wanita
Dengan kelembutan juga wanita bisa merajakan lelaki...
Pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara. Setiap unit dalam kehidupan bernegara juga harus berperan dalam membangun pendidikan berkarakter. Mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga, kemudian sekolah, hingga peranan media massa.
Ada tiga konsep pendidikan karakter yaitu antara lain:.
Konsep pertama adalah pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai makhluk Tuhan. "Karena sesama makhluk itulah, harus ditumbuhkan karakter kasih sayang. Maka tidak akan ada ruang untuk karakter kekerasan dan anarkis, karena sudah kita isi dengan karakter kasih sayang." Turunan karakter dari konsep pertama ini bisa dijabarkan menjadi karakter kejujuran dan optimisme.
Konsep kedua adalah karakter yang terkait dengan keilmuan. Tujuannya untuk membentuk budaya tradisi keilmuan, yang akan menimbulkan intellectual curiousity, atau kepenasaranan intelektual. Diharapkan, tumbuhnya kepenasaranan intelektual tersebut dapat memacu kreativitas dan inovasi dalam budaya keilmuan. Masyarakat umum yang sudah tumbuh tradisi budaya keilmuannya, rasionalitasnya lebih dominan dibandingkan marahnya atau emosinya.
Terakhir, konsep pendidikan karakter yaitu karakter yang terkait dengan kecintaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Menteri Nuh mengatakan, untuk mencintai dan merasa bangga akan sesuatu, perlu adanya rasa memiliki. Begitu juga dalam mencintai bangsa.
Namun perlu disadari dan menyadari bahwa tanggung jawab pendidikan karakter ini adalah tanggung jawab bersama tiap elemen masyarakat, termasuk media massa. Kita berharap, media massa dapat berperan besar dalam mengembangkan pendidikan berkarakter. "Satu kali omongan bisa untuk sekian juta orang."
Dalam pendidikan karakter, tidak hanya terdapat ranah kognitif semata, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik. Maka dalam pendidikan karakter tidak hanya cukup di dalam kelas, tapi harus dikembangkan lagi budaya sekolahnya, budaya yang ada di masyarakat, budaya yang ada di keluarga, dan dalam hal ini media massa memiliki peran yang luar biasa. Maka dari itu pesan oleh, dari, dan untuk orang tua dampingilah anak anda tercinta untuk memfilter acara yang ada di media massa!
Kritik sering kali menjadi musuh besar kita. Berapa banyak dari kita yang langsung bereaksi
tidak sehat manakala kritik menerpa? Apa yang terjadi saat kita mengkritik? Bagaimana
menyikapi kritik?
LUKA YANG KITA BUAT
Bayangkanlah kita menikam dada orang yang kita cintai.
Saat bilah pisau itu terbenam ke dalam dadanya, ia tersedak mencoba menghirup udara, ia
mencoba meraup apa yang masih bisa digapainya. Dengan liar, wajahnya menyemburkan
teror dan ketakutan. Memancarkan kesakitan yang teramat sangat pedih rasanya. Ia mulai
kehilangan darah, dan ia mulai mengalami shock yang parah. Ia pun terjatuh. Sekarat dan
bersimbah darah.
Mungkin ia masih beruntung, karena ada yang sempat mengantarnya ke rumah sakit dengan
ambulan. Tapi sekalipun ia akan sembuh dari penderitaannya, dadanya tetap akan
menyisakan goresan luka besar yang tidak sedap untuk semua mata.
SENJATA ITU ADALAH KRITIK
Tak terbayangkan bahwa Anda akan mampu melakukannya. Dan jikapun Anda tetap
melakukannya, segera setelah Anda menyadari apa yang telah Anda lakukan, yakinlah; Anda
tidak akan pernah mengulanginya.
Begitulah, mungkin hampir setiap hari, banyak dari kita yang terus dan lagi-lagi, menikam
orang-orang yang kita cintai. Kita menggunakan pisau yang tak terlihat, pisau yang tidak
membuat darah muncrat. Senjata itu adalah senjata pilihan. Dan pilihan itu adalah KRITIK.
Luka yang kita buat, sama dalam dan pedih seperti luka oleh pisau dari baja.
KRITIK ADALAH MESIN PENGHANCUR
Kritik yang kita lontarkan merontokkan rasa percaya diri. Orang yang kita kritik merasa tak
dicintai lagi. Mereka mulai masuk ke alam yang penuh dengan keragu-raguan. Dan sebelum
luka mereka sempat sembuh kembali, Kita menikamnya lagi, dan lagi. Tepat di tempat yang
sama.
KRITIK ITU MENIPU
Mengapakah kita bisa menjadi begitu sadis pada orang-orang yang kita cintai?
Kita telah tertipu, karena bilah yang di tangan dan luka yang kita buat tak pernah terlihat
nyata.
Mengapakah kita bisa menjadi begitu jahat dan dengki?
Jawabnya, adalah karena rasa tak aman kita sendiri.
BAYANGKAN BILAH PISAU ITU
Bagaimanakah kita bisa memperbaiki diri?
Saat kita mulai merasa melakukan pembantaian terhadap orang lain,
dengan kata-kata yang pedas dan sengit,
Muhaemien.blogspot.com
dengan ungkapan yang tajam bak bilah pedang,
dengan suara dan kata yang membakar jiwa serta semangat,
Berhentilah sebentar, dan bayangkanlah senjata kita itu menjadi nyata.
Dan jika kita bisa melihat, luka seperti apa yang akan kita buat, STOP!
KRITIK DILAKUKAN DENGAN KATA
Kita sering tidak menyadarinya. Contoh: kata "tapi."
"Lihatlah Ayah, Saya dapat nilai A untuk olah raga di raport Saya."
Ayah menjawab, "Wow.. itu bagus sekali anakku, TAPI, kamu dapat C untuk matematika."
Kata "tapi" adalah tombol "cancel" atau tuts "esc" di pojok kiri atas keyboard komputer kita.
Kata itu membatalkan semua puja dan puji yang telah kita lontarkan sebelumnya. Dan tidak
lebih, pembicaraan di atas telah berubah jadi begini.
"Lihatlah Ayah, Saya pintar di sekolah."
"Tidak. Kamu goblok!"
HARGAI SEKECIL APA PUN
Bandingkan jika respon itu diubah lebih baik dengan menjadi begini.
"Wow.. itu bagus sekali anakku, nanti Ayah bilang sama Ibu betapa pintarnya kamu.
Pertahankan ya."
Ia akan terinspirasi dan berupaya lebih keras untuk matematikanya, karena ia ingin
menangguk lebih banyak puji dan puja, dari orang-orang yang dicintanya. Itu lebih baik
ketimbang ia jadi merasa tak berguna karena "tapi" dari mulut Ayah atau Ibunya.
JIKA ANDA DIKRITIK
1. Jadikan kritik sebagai sarana belajar. Yaitu, INGAT RASA LUKANYA, dan berupayalah untuk
tidak melakukannya pada orang lain;
2. Ingat bahwa PISAU YANG DIGUNAKAN TIDAK TERLIHAT, itulah sebab mereka tak
menyadari luka yang dibuatnya. Maafkan mereka;
3. INGAT LUKA MEREKA. Saat seseorang menjadi sengit, sadis, kasar atau tidak bertenggang
rasa, mereka tidak membenci Anda. Mereka mengalami derita akibat sesuatu di dalam dirinya.
Jika mereka mengumpat, bukanlah Anda yang diumpat. Yang mereka tuju adalah sesuatu di
dalam diri mereka, yang tak pernah ditunjukkan atau diceritakan. Mungkin itu orang lain yang
telah kejam kepada mereka. Mungkin itu sesuatu yang telah mempermalukan mereka;
4. SETIAP ORANG TIDAK SAMA. Itulah berkah Tuhan. Pahami mereka sebagai manusia yang
masing-masingnya tidak sama;
5. Setelah Anda menerima kritik, BERTERIMAKASIHLAH PADA MEREKA atas nasehatnya.
Berjanjilah untuk mempertimbangkan apa yang mereka katakan. Dengan berterimakasih,
Anda telah melucuti senjata mereka, antagonismenya, dan mengakhiri bicara dengan damai
dan melegakan;
6. LUPAKAN. Orang yang mengkritik Anda mungkin tidak kompeten, penuh curiga, atau
cemburu buta. Jika demikian, setelah berterimakasih kepada mereka, lupakan semuanya;
Muhaemien.blogspot.com
7. EVALUASI KRITIK MEREKA. Mungkin mereka tidak objektif. Tapi mungkin juga ada poin
mereka yang memang benar. Gunakan pengalaman ini sebagai kesempatan untuk tumbuh.
Ingat, Anda tidak sempurna. Belajarlah dari mereka kapan saja dan di mana saja. Tapi
jangan, jadikan itu alasan untuk mengkritik orang lain.
Bahaya kritik bukan pada kritiknya, tapi pada karakternya yang bisa memunculkan siapa Anda
sebenarnya.
Seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya “Mengapa engkau menangis?”"Karena aku seorang wanita,” dia berkata kepada anaknya.
“Aku tidak mengerti,” jawab anak laki-laki tersebut.
Sang ibu memeluk anaknya dan berkata “Dan kau tidak akan pernah mengerti”
Kemudian anak laki-laki tersebut bertanya kepada ayahnya “Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?”"Semua wanita menangis tanpa ada alasan,” hanya itu yang bisa dikatakan ayahnya.
Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis.Akhirnya dia menelepon Tuhan, dan ketika sudah terhubung, dia bertanya, “Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?”
Tuhan berkata:
“Aku menciptakan wanita istimewa. Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan.”
“Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya”
“Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit.”
“Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya.”
“Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya”
“Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya”
“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan.”
“Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya.”
“Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam.”
Salam jumpa teman,
Tiada hari tanpa dirimu hatiku terasa hampa..
Thank's for you, sudah berkenan mengunjungi Blognya Cah Kalitengah.
mau kasih komentar,saran,n kritik boleh banget tapiii.. yang positif saja yach!